1. Jawa
akan terpecah-pecah
Dalam penelitian yang dilakukan oleh
Prof Arysio Santos, Ph.D dalam bukunya Atlantis The Lost Continent Finally
Found disebutkan atlantis adalah negeri tropis yang berlimpah mineral dan kekayaan hayati.
Namun segala kemewahan itu lenyap
tersapu bencana maha besar yang memisahkan Jawa dari Sumatera, menenggelamkan
lebih dari separuh wilayah nusantara. Kejadian itu diperkirakan pada 11.600 tahun yang lalu.
Apa yang diteliti oleh Arysio
tersebut menurut ahli sejarah Kediri, Ki Tuwu sebenarnya sudah dijelaskan dalam
Kitab Jangka Jayabaya.
"Itu masuk dalam periodesasi
zaman besar kedua yang disebut dalam Kitab
Jangka Jayabaya adalah Zaman Kalijaga artinya zaman tumbuhan. Di Jawa
yang saat itu masih menyatu dengan pulau-pulau lain mengalami perubahan, yakni
terpecah menjadi pulau-pulau kecil," kata Ki Tuwu saat berbincang dengan
merdeka.com.
2. Marak
seks bebas
Kitab
Jangkan Jayabaya juga
banyak memberikan perlambang dan sindiran yang bisa dibuktikan hingga sekarang,
contohnya fenomena seks bebas yang hingga kini masih sering terjadi di
masyarakat. Menurut paranormal asal Kediri, Jawa Timur, Ki Tuwu, kemahiran
Prabu Jayabaya ini dia dapatkan dari Syaikh Syamsuddin Al-Wasil.
Dalam Kitab Jangka Jayabaya pernah diungkapkan bahwa nanti akan banyak
kaum laki-laki dan perempuan yang akan kehilangan rasa hormat sampai rasa malu.
"Ada lagi yang menarik ungkapan
dalam Kitab Jangka Jayabaya
yakni :
wong wadon ilang kawirangane wong
lanang ilang prawirane. Artinya banyak perempuan hilang rasa malunya dan banyak
laki-laki hilang kehormatannya. Saya tidak mau mendahului kehendak Allah, namun
ini sudah terbukti," kata Ki Tuwu.
Yang terakhir Ki Tuwu mengutip dari Kitab
Jangka Jayabaya yakni :
akeh udan salah mangsa, akeh prawan
tua, akeh randa nglairake anak, akeh jabang bayi lahir nggoleki bapake. Artinya
banyak hujan turun bukan pada musimnya, banyak
perawan tua yang terlambat menikah karena terlalu memilih-milih pasangan dan juga mementingkan karier. Banyak janda
melahirkan anak (akibat hubungan bebas) dan banyak yang lahir mencari siapa
ayahnya.
"Semoga ini bisa menjadi pelajaran bagi kita semua agar tetap eling lan waspada," ujar Ki
Tuwu.
3. Praktik
korupsi di mana-mana
Kitab
Jangka Jayabaya memprediksi akan terjadi praktik
korupsi di tanah air yang dulu masih bernama Nusantara. Hal tersebut bisa
dilihat dari banyaknya pejabat yang haus akan kekuasaan dan melanggar
sumpah-sumpah jabatannya.
Perlambang itu lain adalah :
akeh janji ora ditetepi, akeh wong
nglanggar sumpahe dewe (artinya - banyak orang melanggar janji dan sumpah
jabatan yang diartikan untuk para pejabat banyak dilanggar, misalnya hakim
berkhianat, pejabat yang korupsi dan lain sebagainya)
Akeh menungso mung ngutamakke duwit,
lali kemenungsan, lali kebecikan lali sanak lali kadang (Banyak manusia yang
hanya mengutamakan uang, lupa
perikemanusiaan, lupa kebaikan dan lupa saudara.
"Silakan dinalar sendiri,
kejadian-kejadian yang diramalkan Sang Prabu Jayabaya terbukti," kata Ki
Tuwu.
4.
Hilangnya pasar pagi dan munculnya pesawat terbang-kereta api
Menurut Ki Tuwu, dalam Kitab Jangka Jayabaya banyak
mengeluarkan sindiran untuk kehidupan di masa depan seperti sekarang. Jayabaya
bisa memprediksi akan muncul pesawat terbang dan kereta api. Selain itu pasar
rakyat yang biasanya ramai di pagi hari kini sudah tak bisa didengar lagi dalam
radius 5 km.
Beberapa sindiran tersebut antara
lain :
Mbesuk yen ana kereta mlaku tanpa
jaran, tanah Jawa kalungan wesi, prahu mlaku ing duwur awang-awang, kali ilang
kedunge pasar ilang kumandange. Iku tanda yen tekane jaman Joyoboyo wis cedak.
Kalau diterjemahkan :
besok kalau sudah ada kereta
berjalan tanpa kuda, tanah Jawa berkalung besi - artinya adanya kereta api,
perahu berjalan di atas angkasa - artinya terciptanya pesawat terbang. Sungai
hilang kedungnya artinya kehilangan sumber air dan ini sudah terbukti, termasuk
pasar hilang kumandangnya, di mana zaman dahulu pasar di pagi hari seperti
suara lebah karena suara pedagang dan pembeli bisa terdengar di radius 5
km," kata Ki Tuwu.
5. Tren
orang mencari pesugihan
Selain memprediksi munculnya teknologi pesawat terbang dan kereta api, dalam
Kitab Jangka Jayabaya juga mengatakan akan maraknya fenomena
orang-orang tergila-gila dengan pesugihan karena malas untuk bekerja mencari uang.
Perlambang tersebut mengatakan
:
Akeh wong nyambut gawe apik-apik pada krasa isin, luwih utama ngapusi. Wegah
nyambut gawe kepengen kepenak, ngumbar nafsu angkara murka, nggedekake duraka
Artinya :
Banyak orang yang bekerja baik-baik
merasa malu, lebih utama menipu. Banyak yang malas bekerja tapi pengen kaya
(mencari pesugihan tumbal,red). Banyak orang mengumbar nafsu angkara murka dan
memperbesar perbuatan durhaka
6. Pulau
Jawa sering terjadi banjir
Ramalan ini benar-benar terjadi
parah di pulau Jawa hingga kini. Raja Jayabaya sudah memprediksi sejak dulu
bahwa pulau Jawa akan banyak digenangi banjir. Zaman itu disebut olehnya Zaman
Kalatirto.
Zaman Kalatirto atau zaman air, di Jawa sering terjadi banjir
karena Sang Hyang Raja Kano yang bertahta di Negara Purwocarito sering menata
batu besar untuk membendung kali dan bengawan. Ini dihitung mulai tahun 301-400
tahun surya atau mulai tahun 310-412
tahun candra.
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "6 Ramalan Kitab Jangka Jayabaya Yang Terbukti Benar Di Indonesia"
Post a Comment