Terkadang
saya merasa lucu dan terkagum kagum dengan apa yang ada di Negara kita
tercinta, banyak profesi yang tidak ada di Negara lain hahahahha (Hebat) nah
berikut ini jenis kegiatan yang tidak ada di Luar Negeri :
1. Tukang Permak Jeans Keliling
Alkisah, kamu lagi sibuk bikin skripsi. Karena sedang stres-stresnya,
kamu sampai nggak nafsu keluar kamar — bahkan buat beli makan. Dalam
waktu 1 bulan perutmu yang awalnya kayak beruang pun mengecil. Celana jeans-mu pun tiba-tiba melorot.
Kalau tinggal di Indonesia, kamu nggak usah khawatir. Jeans-mu kebesaran?
Atau bosan dengan celana panjangmu, dan berencana
memotongnya jadi pendek? Nggak perlu capek-capek cari tukang jahit. Ada
tukang permak jeans keliling yang bakal mendatangi komplek rumahmu!
Sebenarnya, tukang permak jeans nggak hanya menawarkan
jasanya dengan berkeliling. Sudah banyak juga yang bisa punya uang lebih
untuk membuka kios. Tempatnya selalu mudah dijangkau, bahkan banyak
yang bisa kamu temukan di pinggir jalan.
Awal mula adanya tukang permak jeans keliling ini juga nggak
ada yang tahu. Tapi…mungkin karena mereka tahu ya kalau orang Indonesia
itu sibuk-sibuk. Kadang kita nggak ada waktu cari tukang jahit, karena
akhir pekan pun kita habiskan untuk istirahat di rumah. Melihat
kesempatan ini, bisa jadi para tukang permak memilih ‘jemput bola’.
Sekalian hemat uang sewa kios, ‘kan?
2. Tukang Parkir
Kamu baru bisa nyetir dan belum lancar parkir? Selama tinggal di
Indonesia, kamu bisa bernapas lega karena ada tukang parkir di mana-mana
yang akan membantumu parkir dengan baik dan benar.
Keberadaan tukang parkir yang cukup banyak menghabiskan uang bulanan
kita ini sejujurnya ada untungnya, lho. Parkir di pinggir jalan jadi
lebih rapi, menyeberang jalan lebih mudah, dan kendaraan kita pun akan
aman. Di negara lain, nggak ada profesi tukang parkir ini. Mungkin
karena jumlah kendaraan yang lebih sedikit dan area parkir yang lebih
luas kali ya?
3. Ojek Payung
Kebanyakan dilakukan oleh anak sekolah via
tempo.co
Sebagai daerah tropis, Indonesia cuma punya 2 musim: musim kemarau
dan musim hujan. Tapi sekarang ini, dunia permusiman sering nggak bisa
ditebak. Lagi musim kemarau, eh, tiba-tiba hujan. Padahal kamu nggak
bawa payung dan harus cabut keluar.
Tapi selama kamu tinggal di Indonesia, nggak perlu takut basah kuyup.
Saat hujan, sudah banyak ojek-ojek payung yang menunggu di pinggir
jalan untuk memayungimu. Tinggal panggil aja, dan mereka bakal
langsung mendatangimu. (Bahkan kadang, belum dipanggil pun mereka udah
bakal mendatangi kamu :P)
Pada awalnya, keberadaan ojek payung ini mungkin disebabkan banyak
orang yang lupa membawa payung. Atau mungkin memang orang Indonesia yang
lihai memanfaatkan kesempatan: benda seperti payung pun dijadikan alat
penambang rupiah.
4. Tukang Tambal Ban
Temen: “Lo dimana?”
Kamu: (baru selesai pakai baju) “OTW.”
Temen: “Oke!”
Kamu: (ke garasi) (lihat ban motor kempes) (lemes) “Sori, gue telat satu jam ya. Ban motor gue bocor.”
Temen: “Halah, manja amat lo…Deket kos lo kan juga ada tukang tambal ban!”
Ya, di Indonesia, penyelamat kempes dan bocornya ban kendaraan memang
bertebaran dimana-mana. Ada di sepanjang jalan besar, ada pula di
jalan-jalan kampung. Biaya yang harus kamu keluarkan juga nggak mahal,
kok. Biasanya, untuk tambah angin kamu akan dikenakan 1000 rupiah per
bannya, sedangkan untuk tambal ban bocor kamu dikenakan 10-15 ribu
rupiah per bannya.
Sedihnya, kadang penyebab bocornya ban kendaraan kita adalah karena
tukang tambal ban yang nakal itu sendiri. Mereka kerap menyebar paku di
jalanan dekat kiosnya supaya banyak pengendara yang menambal ban
kendaraannya di kios mereka. Keuntungan yang mereka dapat pun semakin
banyak. Tapi tenang aja: tukang tambal ban yang jujur jumlahnya lebih
banyak, kok.
Keberadaan bengkel yang jumlahnya terbatas dan jaraknya yang
berjauhan mungkin jadi salah satu alasan mengapa tukang tambal ban di
pinggir jalan semakin menjamur. Sebagai pengendara, kita bersyukur aja
karena keberadaan mereka sangat membantu kita.
5. Tukang Pulsa
Hmmm…sebenarnya profesi yang satu ini juga bisa ditemukan di
negara-negara “dunia ketiga” lainnya sih, seperti Nigeria dan Filipina.
Tapi tetap aja, di Indonesia, tukang jual pulsa bisa ditemukan hampir di
setiap sudut jalan. Nominal pulsa yang dijual pun beragam: dari Rp.
1000 sampai 100,000.
Kebutuhan komunikasi masyarakat Indonesia yang semakin meningkat
adalah salah satu penyebab menjamurnya kios pulsa. Coba pikir-pikir,
sekarang siapa sih yang nggak punya handphone? Dari mulai kalangan atas
hingga kalangan bawah, sepertinya semua sudah
menjadikan handphone kebutuhan primernya.
Nggak cuma di pinggir jalan besar, di jalan sempit dan perumahan pun
sudah banyak terdapat kios pulsa. Bahkan ada juga penjual pulsa yang
tidak punya kios dan merangkap kerja sebagai tukang ojek atau pembantu
rumah tangga. Lumayan untuk tambah-tambah penghasilan seseorang, karena
setiap hari pasti ada aja yang butuh pulsa.
6. Jasa Tukar Uang
Bertebaran di sepanjang jalan menjelang Lebaran via
solopos.com
Profesi satu ini biasanya banyak bermunculan saat menjelang Hari Raya
Idul Fitri atau Tahun Baru Imlek, yang identik dengan tradisi bagi-bagi
uang. Nggak mungkin ‘kan, di momen spesial tersebut uang yang dibagikan
adalah yang sudah lusuh? Nah, maka dari itu profesi ini hadir untuk
membantumu menyediakan uang baru dalam berbagai nominal.
Kalau di luar negeri, menukar uang haruslah dilakukan melalui jasa money changer. Di
Indonesia, justru para penyedia jasa tukar uang ini yang mendatangi
kita; mereka bahkan bertebaran di pinggiran-pinggiran jalan. Nggak perlu
jauh-jauh ke bank atau money changer, deh!
7. Vending Machine Manusia
“Milo angetnya Neng? Coffeemix? Nutrisari?”
Profesi ini juga nggak kalah mudah untuk ditemukan, apalagi di
tempat-tempat ramai seperti terminal, stasiun, tempat wisata, dan taman
kota. Ada yang menggunakan sepeda, ada juga yang menggunakan gerobak.
Yang menggunakan sepeda biasanya membawa termos dan menyediakan minuman sachet hangat untuk para pembelinya. Yang menggunakan gerobak biasanya hanya menjual minuman ringan botolan dan kalengan.
Orang-orang di luar negeri boleh punya
vending machine. Tapi, Indonesia punya tukang keliling yang siap menyediakan minuman dengan rasa jauh lebih bervariasi.

8. Tukang Sol Sepatu Keliling
Kalau pertama kali mendengar sahutan unik itu, temanmu yang asalnya
dari Australia atau Jepang mungkin mengira bahwa yang menyerukannya
adalah semacam spesies burung eksotis. Oh, betapa tidak tepatnya tebakan
itu. Sahutan tadi hanya bisa berasal dari bibir tukang sol sepatu
keliling.
Sepatu kesayanganmu tiba-tiba sol-nya jebol? Jangan khawatir nggak
bisa memakainya lagi. Ada mamang tukang sol sepatu yang siap mereparasi
sepatumu. Kamu hanya perlu menunggunya lewat depan rumahmu (biasanya
siang hari, sekitar pukul 13.00).
Memang banyak tukang reparasi sepatu yang lebih terpercaya di mall, tapi pasti malas rasanya karena nggak di setiap mall ada.
Lagipula, kadang kita harus menunggu sepatu direparasi dalam waktu yang
cukup lama. Padahal, tukang sol keliling hanya butuh waktu beberapa
menit untuk memperbaiki sepatu kita. Selain itu, mereka juga lebih murah
biaya jasanya.
9. Joki 3 in 1
Untuk mengatasi kemacetan di Jakarta, pemerintah membuat kebijakan 3
in 1 yang diberlakukan pada kendaraan beroda 4. Saat melewati
jalan-jalan protokol pada jam tertentu, satu mobil harus berisi minimal 3
orang — termasuk supir. Kalau nggak? Siap-siap kena tilang.
Nah, joki 3 in 1 hadir untuk membantumu terhindar dari tilang polisi.
Joki 3in1 ini bisa kamu temukan di jalan-jalan kecil yang mengarah ke
jalan protokol, supaya tidak ketahuan oleh polisi tentunya. Tarifnya pun
beragam, tergantung kesepakatanmu dengan mereka.
Walaupun niat mereka membantumu, tapi harus hati-hati ya. Mereka
tetaplah orang yang tidak kamu kenal. Bisa jadi, ada beberapa yang punya
niat jahat dan tergabung dengan sebuah sindikat.
10. Tukang Makanan Keliling
Atraksi masak tukang nasi goreng keliling via
flickr.com
“Satenya 200 tusuk, Mas…makan disini. Sotonya juga, sama pancinya!”
Kamu pasti hapal potongan dialog yang diucapkan Suzanna di film Sundel Bolong (1981) ini. Dialog ini bisa ada karena di Indonesia memang banyak sekali kita jumpai
Sundel Bolongtukang makanan keliling. Mau makan sate? Soto? Mie tektek? Nasi goreng?
Gampang! Cuma di Indonesia, nih, tukang makanan akan mendatangimu
langsung ke depan rumah.
Tukang makanan keliling biasa ditemui hingga dini hari. Bukan lumayan
lagi untuk mengatasi rasa lapar di waktu malam. Rasanya pun enak,
apalagi kalau sudah langganan. Tanpa perlu memesan, mereka sudah tahu
seperti apa harus meracik makananmu.
Mungkin mereka tahu kalau sudah malam kita malas untuk keluar rumah.
Jadi, lebih baik mereka saja yang rajin mendatangi kita untuk mencari
rezeki.
11. Tukang Patri
Tukang patri sahabat ibu-ibu kompleks via
tempo.co
Kalau tukang yang satu ini adalah penyelamat ibumu. Kenapa? Karena
mereka bisa memperbaiki panci atau wajan penggorengan yang bolong,
alih-alih membeli yang baru. Peralatan masak tersebut akan ditambal
dengan logam cair yang sudah dipanaskan. Cukup seru juga lho melihat
proses menambalnya.
Katanya, hadirnya tukang patri keliling ini dikarenakan harga kompor
dan peralatan masak yang meroket saat krisis moneter 1997. Warga lebih
memilih mereparasi peralatan milik mereka daripada harus membeli baru.
Pada era ini lah para tukang patri mengalami masa kejayaan.
Sayang, saat ini keberadaan tukang patri semakin langka. Mungkin karena harga peralatan masak yang semakin murah di pasaran.
12. Polisi Cepek
Wah, kalau yang satu ini pasti sering kamu temukan di persimpangan
atau area putaran balik arah. Merekalah yang akan membantumu untuk belok
arah atau memutar balik supaya tetap tertib dan tidak terjadi
kecelakaan. Tapi nggak gratis, lho. Biasanya mereka dibayar 500 rupiah
atau 1000 rupiah, tergantung kesulitan area atau seikhlasnya pengendara
saja. Lalu, mengapa namanya Polisi Cepek?
Zaman dulu, para pengatur tak resmi lalu lintas ini hanya perlu
diberi imbalan 100 rupiah saja — dan 100 rupiah biasa disebut “cepek”.
Itu pun, nilainya sudah banyak sekali. Beda dengan zaman sekarang,
dimana 100 rupiah cuma cukup untuk membeli permen. Biarpun imbalan para
Polisi Cepek sudah tak lagi cepek, nama itu tetap melekat pada mereka.
Sudah jadi biasa, sih.
13. Tukang Duplikat Kunci
Kalau di luar negeri, jasa duplikat kunci hanya ada di pusat
perbelanjaan resmi. Tapi di Indonesia jasa ini bertebaran di pinggir
jalan, dan bahkan bisa dipanggil ke rumah kita!
Jasa duplikat kunci ini berguna banget ketika kunci rumahmu hilang,
atau kunci mobilmu tertinggal di dalam mobil. Tinggal angkat telepon
atau datangi langsung kios mereka. Dalam maksimal 10 menit, rumah atau
mobilmu sudah bisa terbuka kembali. Jelas berguna ‘kan di kehidupan
sehari-hari kita?
Sumber
http://www.hipwee.com/hiburan/profesi-profesi-yang-nggak-akan-kamu-temui-di-luar-negeri/
Belum ada tanggapan untuk "Hanya Di Indonesia"
Post a Comment