MEDITASI PERENUNGAN
TERHADAP BELAS KASIH
(KARUNA BHAVANA)
Disusun Guna
Memenuhi Salah Satu Tugas Individu Semester IV
Mata Kuliah Pengantar Meditasi
Dosen Pengampu:
Kabri Nyanakaruno,S.Ag , M.Pd
Disusun Oleh:
Nama :
Tri Suyatno
NIM :
1008201052
Semester : IV (Empat)
SEKOLAH
TINGGI ILMU AGAMA BUDDHA (STIAB)
“SMARATUNGGA”
BOYOLALI-JAWA
TENGAH
2012
KATA PENGANTAR
Namo Sanghyang Adi Buddhaya,
Namo Buddhaya
Puji
syukur penulis panjatkan kepada Sanghyang Adi Buddha Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat pancaran sinar cinta kasih dan kasih sayang-Nya penulis dapat
menyelesaikan makalah tentang “Perenungan Meditasi Terhadap Karuna
Bhavana” ini dengan baik sesuai dengan waktu yang telah
ditetapkan.
Pada
kesempatan ini penulis menghanturkan terima kasih yang tak terhingga kepada:
1.
Bikkhu Kabri Nyana Karuno selaku dosen
pengampu mata kuliah Pengantar Meditasi.
2.
Pihak pengurus
perpustakaan yang meminjamkan buku-buku sebagai referensi
3.
Pihak-pihak
yang membantu dalam penyelesaian makalah ini yang tidak dapat di sebutkan satu
persatu.
Penulis menyadari keterbatasan
kemampuan dalam penyusunan makalah ini, sehingga sangat membutuhkan kritik dan
saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah yang akan datang.
Boyolali,….09 Mei 2012
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL......................................................................................... i KATAPENGANTAR........................................................................................ ii
DAFTAR
ISI..................................................................................................... iii
BAB
I PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang................................................................................................... 1
B.
Rumusan
Masalah............................................................................................... 3
C.
Tujuan
Makalah.................................................................................................. 3
BAB
II PEMBAHASAN
A. Pengertian Meditasi ........................................................................................... 5
B. Tujuan Melaksanakan meditasi Karuna Bhavana............................................... 6
C. Manfaat Melaksanakan meditasi Karuna Bhavana............................................ 7
D. Cara Melaksanakan meditasi Karuna Bhavana.................................................. 8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................................................... 14
B.
Saran 14
DAFTAR RUJUKAN ...................................................................................... 15
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Setiap orang
mengidamkan kebahagiaan, namun sedikit sekali diantara kita yang berhasil
medapatkannya. Menaklukkan Pikiran
dan membawanya ke arah pemahaman yang benar akan kesunyataan bukanlah hal yang
mudah. Dalam mencari kepuasan sering sekali berpindah dari satu hubungan ke
hubungan yang lain, suatu pekerjaan ke pekerjaan lainnya.Tidak ada yang salah dalam upaya untuk
mencari kebahagiaan tidak ada yang salah dalam usaha yang disebutkan untuk
mendapat kebahagiaan (Meditasi).
belas kasih kepada semua makhluk adalah suatu
keadaan ketika semua bentuk-bentuk batin kasih sayang terkumpul dan terpusat dikendalikan
oleh kekuatan kemauan ditunjukan ke suatu titik atau obyek. Belas kasih adalah suatu tekad untuk menolong orang lain.
Dan pola pikir kepada semua makhluk yang ada di dunia ini dan dengan Belas
kasih ini akan membawa kedamaian di dunia ini.
Tujuan
pengembangan Belas
kasih dengan melatih pikiran sedemikian ini maka anda akan mendapatkan
ketenangan dan keseimbangan batin bahkan akhirnya anda dapat menghentikan
pikiran yang melamun, berkeliaran menghabiskan tenaga dengan sia-sia. Pikiran
tenang sebenarnya bukanlah akhir dari tujuan meditasi. Meditasi belas kasih adalah salah
satu keadaan yang diperlukan untuk mengembangkan pandangan terang dalam memberikan belas kasih kepada
semua makhluk.
Kasih sayang
adalah perasaan yang muncul ketika seseorang menganggap semua makhluk (mulai
dengan diri sendiri dan keluarga sendiri dan teman-teman tetapi tidak berhenti
di sana) dengan cinta kasih tapi kemudian merasakan pengalaman universal
penderitaan. Penderitaan ini dapat berkisar dari perasaan halus menjadi sakit
pada kemudahan sampai ke tragedi mengerikan. Menurut Kebenaran Mulia pertama,
penderitaan adalah luas, dalam satu bentuk atau lainnya, sehingga kasih sayang
- kemampuan untuk berempati dengan penderitaan semua makhluk juga harus luas.
Kasih sayang dapat dicirikan sebagai keinginan untuk membebaskan semua makhluk
dari penderitaan mereka dan bahkan lebih penting dari penyebab penderitaan.
Kasih tidak hanya mengurangi gejala, tetapi juga berharap untuk mencabut
penyebab dasar penderitaan - tiga racun keserakahan, kemarahan, dan kebodohan.
Dalam dunia
ini, apakah yang dicari oleh kebanyakan orang dalam hidupnya? Sebenarnya,
mereka ingin mencari ketenangan batin dan keselarasan hidup. Tidak sedikit di
antara mereka berusaha mencarinya, walau mungkin mereka tidak mengetahui dengan
jelas apa yang hendak dicarinya, atau mungkin cara mendapatkannya.
Mereka sering
merasa bingung, merasa banyak menjumpai kekacauan dan kekalutan batin. Mereka
diserang oleh bermacam-macam perasaan yang tidak memuaskan atau yang kurang
menyenangkan hatinya. Secara singkat mereka ini tidak mendapatkan ketenangan
dan kesejahteraan dalam batinnya. Kebanyakan mereka ini kemudian menempuh cara
yang salah untuk mendapatkan ketenangan batin dan keselarasan hidup ini. Mereka
cenderung melihat dan mencari di luar dirinya sendiri. Akibatnya, dunia
ini merupakan sumber semua
kegelisahan. Mereka mencari penyelesaian
persoalannya dalam keluarganya, di dalam pekerjaannya,atau di dalam pergaulan
dan sebagainya. Mereka beranggapan kalau dapat mengubah keadaan sekelilingnya,
mereka akan menjadi tenang dan bahagia. Sekarang sudah banyak dijumpai orang
yang telah menyadari kenyataan dan berpaling, yaitu menunjukkan perhatiannya kepada sumber yang
sebenarnya dari kebahagiaan dan kegelisahan, ialah PIKIRANNYA SENDIRI. Menunjukkan perhatian ke dalam diri sendiri,
dalam pikirannya sendiri, inilah yang
dinamakan dengan meditasi. Dewasa ini meditasi telah banyak
dipraktekkan oleh orang-orang dari berbagai bangsa dan agama. Mengapa
demikian? Karena kerja pikiran itu tanpa
memakai corak bangsa atau agama tertentu. Jadi tugas meditasi adalah untuk
mengerti atau menghayati sifat pikiran di dalam kehidupan sehari-hari. Pikiran adalah kunci kebahagiaan, sebaliknya
juga merupakan sumber penderitaan malapetaka. Untuk mengetahui dan mengerti
perihal pikiran dan menggunakannya dengan seksama tidaklah hubungannya dengan
agama. Jadi meditasi dapat dilaksanakan oleh setiap orang tanpa
menghiraukan corak agamanya.
Setiap orang
mengidamkan kebahagiaan, namun sedikit sekali diantara kita yang berhasil
medapatkannya. Menaklukkan Pikiran
dan membawanya ke arah pemahaman yang benar akan kesunyataan bukanlah hal yang
mudah. Dalam mencari kepuasan sering sekali berpindah dari satu hubungan ke
hubungan yang lain, suatu pekerjaan ke pekerjaan lainnya.Tidak ada yang salah dalam upaya untuk
mencari kebahagiaan tidak ada yang salah dalam usaha yang disebutkan untuk
mendapat kebahagiaan (Meditasi).
belas kasih kepada semua makhluk adalah suatu
keadaan ketika semua bentuk-bentuk batin kasih sayang terkumpul dan terpusat dikendalikan
oleh kekuatan kemauan ditunjukan ke suatu titik atau obyek. Belas kasih adalah suatu tekad untuk menolong orang lain.
Dan pola pikir kepada semua makhluk yang ada di dunia ini dan dengan Belas
kasih ini akan membawa kedamaian di dunia ini.
Tujuan
pengembangan Belas
kasih dengan melatih pikiran sedemikian ini maka anda akan mendapatkan
ketenangan dan keseimbangan batin bahkan akhirnya anda dapat menghentikan
pikiran yang melamun, berkeliaran menghabiskan tenaga dengan sia-sia. Pikiran
tenang sebenarnya bukanlah akhir dari tujuan meditasi. Meditasi belas kasih adalah salah
satu keadaan yang diperlukan untuk mengembangkan pandangan terang dalam memberikan belas kasih kepada
semua makhluk.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian
Meditasi
2. Apa Tujuan Meditasi Karuna Bhavana
3.
Manfaat dari Meditasi Karuna Bhavana
4.
Cara
Mengembangkan Meditasi Karuna Bhavana
C.
Tujuan Makalah
Tujuan
penulisan makalah Meditasi Karuna
Bhavana
1.
Mendiskripsikan Apa Pengertian
Meditasi
2.
Mendiskripsikan Apa Tujuan Meditasi
Karuna Bhavana
3.
Mendiskripsikan Manfaat dari
Meditasi Karuna Bhavana
4.
Mendiskripsikan Cara
Mengembangkan Meditasi Karuna Bhavana
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Meditasi
Meditasi adalah membiasakan diri
kita agar senantiasa mempunyai sikap yang positif, realitas, dan konstruktif.
Dengan bermeditasi kita akan dapat membangun kebiasaan baik dari pikiran kita.
Meditasi dilakukan dengan pikiran, artinya meskipun kita duduk dengan sikap
sempurna melaksanakannya meditasi dalam waktu yang sukup lama. Namun pikran
berlari kesana kemari dengan liarnya.
Dalam buku meditasi dikatakan bahwa
meditasi adalah suatu bentuk aktifitas kesadaran mental ini melibatkan salah
satu bagian dari pikiran untuk mengamati, menganalisis, dan berhadapan dengan
bagian yang lain dari pikiran kita. Meditasi juga berasal dari bahasa latin
meditatio, artinya hal bertafakur, hal merenung; memikirkan, mempertimbangkan;
latihan, persiapan.
Dalam bahasa Pali atau Sansekerta, meditasi disebut sebagai
Samadhi. Kata Samadhi dinyatakan Buddha dalam khotbah pertamanya
Dhammacakkapattana sutta. Kata Samadhi berasal dari kata sam-a-dha yang artinya
menyatukan atau konsentrasi, yang berkaitan dengan keadaan bathin tertentu.
Kata itu merupakan kata teknis yang berarti keadaan batin dan cara untuk mencapai
keadaan batin tersebut.
Meditas belas kasih bertujuan untuk memurnikan hati dan
fikiran, pola pkir dan memberikan tekanan kebahagiaan terhadap orang yang
melakukannya, Karena meditasi ini mengembangkan belas kasih atau rasa kasihan
kepada makhluk lain apa bila melakukan hal yang tidak baik atau membuat orang
ata makhluk lain celaka.
B. Tujuan Meditasi
Karuna berhubungan dengan kata "karma" dan itu adalah niat
dan kapasitas untuk mengurangi dan mengubah penderitaan, untuk meringankan
penderitaan. Sementara karuna umumnya
diterjemahkan sebagai "kasih sayang," yang secara harfiah berarti
"menderita dengan," Thich Nhat Hanh, biksu Buddha dan guru, telah
menunjukkan bahwa kita tidak perlu menderita diri kita untuk meringankan
penderitaan orang lain . Dokter, misalnya, tidak perlu menderita sakit untuk
menghilangkan rasa sakit pasien mereka. Sang Buddha dijelaskan karuna sebagai
"bergetar hati" kita alami ketika kita terbuka dan dapat benar-benar
melihat penderitaan dan tergerak untuk melakukan sesuatu tentang hal itu.
Setelah mengekspresikan
karuna kepada diri sendiri sebagai dasar penting untuk dapat menawarkan
kasih yang tulus kepada orang lain, langkah selanjutnya adalah mengarahkan
frasa kepada sponsor-mereka yang telah baik untuk Anda dan untuk siapa Anda
merasa hormat dan rasa syukur, seperti Anda orang tua, teman, guru, atau
siapapun yang telah membantu Anda dengan cara apapun. Setelah dermawan datang
teman-teman tercinta, kategori yang menekankan anggota keluarga, kekasih,
teman, dan teman-hewan. Ini adalah makhluk yang sudah Anda sayangi dalam
hatimu.
Meditas belas kasih bertujuan untuk memurnikan hati dan
fikiran, pola pkir dan memberikan tekanan kebahagiaan terhadap orang yang
melakukannya, Karena meditasi ini mengembangkan belas kasih atau rasa kasihan
kepada makhluk lain apa bila melakukan hal yang tidak baik atau membuat orang
ata makhluk lain celaka.
Tujuan Meditasi adalah membuat kita berfikir mengambangkan
belas kasih kepada semua makhluk, sehingga akan membuat hati tentram dan tenang
dalam menghadapi kehidupan ini. Mengembangkan kebijaksanaan dan melenyapkan
kekotoran batin seperti kemauan jahat, nafsu keinginan, kemalasan, kegelisahan
dan kekhawatiran.
Tujuan tersebut adalah memurnikan pikiran dan memberikan
belas kasih, membebaskan dari penderitaan, secara bertahap menghapus hal-hal
negatif.
Pemusatan
pikiran yang dilakukan dengan sungguh-sungguh memberikan: membebaskan diri dari
ketegangan dan rileks atau santai, menenangkan dari kebingungan, serta akan
membawa kita dalam kehidupan yang lebih baik dengan penuh cinta dan kasih
sayang sehingga kehidan ini akan tenang damai bahagia dan selalu memberika
senyuman kepada semua.
C. Manfaat Meditasi Belas Kasih
Meditasi Belas Kasih adalah pengembangan perenungan untuk mencapai pandangan terang terhadap
segala realitas kehidupan sehari-hari yang bersifat menebarkan belas kasih
kepada semua makhluk di dunia ini. Sehingga dalam kehidupan dapat melenyapkan
kekotoran batin dan segala guncangan yang ada dalam diri, serta untuk mengikis
diri dalam pembunuhan dan segala macamnya.
Kasih sayang adalah perasaan yang muncul ketika seseorang
menganggap semua makhluk (mulai dengan diri sendiri dan keluarga sendiri dan
teman-teman tetapi tidak berhenti di sana) dengan cinta kasih tapi kemudian
merasakan pengalaman universal penderitaan. Penderitaan ini dapat berkisar dari
perasaan halus menjadi sakit pada kemudahan sampai ke tragedi mengerikan.
Menurut Kebenaran Mulia pertama, penderitaan adalah luas, dalam satu bentuk
atau lainnya, sehingga kasih sayang - kemampuan untuk berempati dengan
penderitaan semua makhluk juga harus luas. Kasih sayang dapat dicirikan sebagai
keinginan untuk membebaskan semua makhluk dari penderitaan mereka dan bahkan
lebih penting dari penyebab penderitaan. Kasih tidak hanya mengurangi gejala,
tetapi juga berharap untuk mencabut penyebab dasar penderitaan - tiga racun
keserakahan, kemarahan, dan kebodohan.
Meditas belas kasih untuk memurnikan hati dan fikiran, pola
pkir dan memberikan tekanan kebahagiaan terhadap orang yang melakukannya,
Karena meditasi ini mengembangkan belas kasih atau rasa kasihan kepada makhluk
lain apa bila melakukan hal yang tidak baik atau membuat orang ata makhluk lain
celaka.
Manfaat pelaksanaan meditasi dengan sungguh-sungguh dapat
menghancurkan kekotoran batin yaitu nafsu keinginan, kemauan jahat, kemalasan,
kekhawatiran, dan keragu-raguan. Pikiran positif membantu membangun percaya
diri. Pikiran positif diteruskan perbuatan positif membantu seseorang berani
menghadapi tantangan hidup. Pikiran adalah sumber percaya diri. Pendukung utama
keberhasilan adalah keterampilan berpikir. Banyak manfaat dari melaksanakan
meditasi karuna bhavana :
1.
Dia akan tidur dengan nyenyak.
2.
Dia akan merasa bahagia pada saat
bangun tidur tanpa merasa ngantuk, pusing;
3.
Dia akan tidur tanpa diganggu oleh
mimpi buruk;
4.
Dia akan disayangi oleh
orang lain, setiap orang mencintainya;
5.
Dia akan
disayangi makhluk lain, seperti raksasa pria maupun wanita dan lain-lain;
6.
Dia akan dijaga
oleh para dewa. Jika kita membagi mettā dengan mereka, mereka juga dengan
senang hati melindungi dan menjaga kita;
7.
Pikiran akan mudah untuk
berkonsentrasi.
8.
Wajahnya akan terlihat bersih, cerah
dan tenang;
9.
Dia yang memancarkan mettā akan
meninggal dengan pikiran yang tidak mengalami kebingungan, jika pada saat
mengalami kematian seseorang dapat memancarkan mettā, maka dia akan meninggal
dengan tenang dan damai.
D. Cara
melaksanakan Meditasi karuna Bhavana
Karuna berhubungan dengan kata "karma" dan itu adalah niat
dan kapasitas untuk mengurangi dan mengubah penderitaan, untuk meringankan
penderitaan. Sementara karuna umumnya
diterjemahkan sebagai "belas kasih," yang secara harfiah berarti
"menderita dengan," Thich Nhat Hanh, biksu Buddha dan guru, telah
menunjukkan bahwa kita tidak perlu menderita diri kita untuk meringankan
penderitaan orang lain . Dokter, misalnya, tidak perlu menderita sakit untuk
menghilangkan rasa sakit pasien mereka. Sang Buddha dijelaskan karuna sebagai
"bergetar hati" kita alami ketika kita terbuka dan dapat benar-benar
melihat penderitaan dan tergerak untuk melakukan sesuatu tentang hal itu.
Setelah mengekspresikan karuna kepada diri sendiri sebagai
dasar penting untuk dapat menawarkan kasih yang tulus kepada orang lain, langkah
selanjutnya adalah mengarahkan frasa kepada sponsor-mereka yang telah baik
untuk Anda dan untuk siapa Anda merasa hormat dan rasa syukur, seperti Anda
orang tua, teman, guru, atau siapapun yang telah membantu Anda dengan cara
apapun. Setelah dermawan datang teman-teman tercinta, kategori yang menekankan
anggota keluarga, kekasih, teman, dan teman-hewan. Ini adalah makhluk yang
sudah Anda sayangi dalam hatimu.
Langkah selanjutnya adalah mengarahkan frase ke arah orang
yang netral, seseorang yang Anda tidak memiliki perasaan yang kuat untuk salah
satu cara atau yang lain. Mungkin itu seseorang yang Anda lihat di sekitar
lingkungan Anda tetapi tidak tahu. Hal yang sulit adalah menemukan seseorang
Anda benar-benar netral tentang-seperti yang Anda lakukan latihan ini, Anda
akan menjadi lebih sadar betapa cepat kita cenderung menilai orang asing dan
mendapatkan perasaan tentang mereka. Ketika saya pertama mulai berlatih karuna,
saya tinggal di Brooklyn, dan ada seorang pria tua yang berjalan anjingnya jalan
saya beberapa kali sehari. Saya tahu apa-apa dari orang ini, dan menyadari saya
tidak punya perasaan yang kuat tentang dia, jadi saya memilih dia sebagai orang
netral saya. Dan kemudian sesuatu yang lucu terjadi. Setelah beberapa bulan aku
sadar aku tidak bisa lagi mengirim dia mencintai sebagai orang netral.
Sementara saya masih tidak tahu apa-apa tentang dia, saya menemukan bahwa saya
datang untuk benar-benar peduli padanya! Ketika saya dibesarkan gambarnya, aku
merasakan kehangatan akrab perhatian dan kebaikan. Dia telah pindah ke dalam
kategori "tercinta teman".
Setelah orang netral, praktik ini menantang kita untuk
mengirim Karuna untuk orang yang sulit. Ini adalah seseorang kepada siapa Anda
merasa marah, takut, atau kurangnya pengampunan, seseorang yang Anda anggap
telah menyakitki Anda dalam beberapa cara. Penting untuk bersabar dengan diri
sendiri saat mengirim cinta kepada orang yang sulit. Mulailah dengan orang yang
sulit kurang menantang dalam hidup Anda, dari waktu ke waktu, Anda dapat bekerja
sampai dengan orang yang sulit benar-benar menantang. Sementara berlatih, jika
emosi yang kuat muncul, Anda mungkin perlu untuk menghormati batas-batas
kapasitas Anda saat ini dan hanya kembali ke mengarahkan cinta dan kasih sayang
terhadap diri Anda. Bolak-balik antara Anda dan orang yang sulit, yang
mencerminkan pada berapa banyak rasa sakit berpegang pada perasaan yang
menyebabkan Anda.
Langkah terakhir dalam praktek adalah mengarahkan karuna terhadap semua makhluk. Jika Anda
suka, sebelum ini Anda dapat memilih untuk mengirim karuna kepada kelompok yang lebih spesifik
makhluk seperti di penjara atau rumah sakit, atau mereka yang lapar, teraniaya,
atau tunawisma. Jangan lupa spesies lain, karena semua makhluk ingin menjadi
bahagia dan bebas dari penderitaan seperti yang Anda lakukan. Dan itu hanya di
mana praktik Buddhis ini akhirnya membawa kita: untuk berharap bahwa semua
makhluk mana-mana, terlihat dan tak terlihat, besar dan kecil, bahagia dan
bebas dari penderitaan.
Dari tikar dan sepanjang hari, kita bisa mengolah karuna hanya dengan memperhatikan semua
kesempatan untuk melakukannya. Seperti kita mengantri di toko kelontong, kami
dapat mengirimkan karuna kepada orang
lain sesuai, panitera saham, dan kasir. Berjalan di jalan, kita dapat mengirim
karuna dengan wanita tunawisma duduk di samping keranjang belanja berisi barang
miliknya. Dan jika kita melihat keengganan yang muncul ketika kita melihat
bahwa wanita tunawisma, kita dapat mengirim beberapa kepada diri kita sendiri
juga.
Saya ingin berbagi sebuah praktik yang saya dan banyak
siswa, telah menemukan yang sangat berharga untuk mengubah hubungan kita dengan
semua orang dan situasi yang hidup hadiah, dan yang saya pertama kali disajikan
di sini sebagai praktek sehari-hari pendek. Hal
pertama setiap pagi, kita menetapkan niat untuk menumbuhkan karuna sepanjang hari dengan mengucapkan
gatha berikut:
Bangun pagi ini, saya tersenyum,
Sebuah hari baru ada di depan saya.
Saya bercita-cita untuk hidup setiap saat penuh kesadaran,
Dan memandang semua makhluk
Dengan mata kebaikan dan kasih sayang.
ü Karuna Bhavana: Praktek Baik
Kasih
menginginkan semua makhluk bebas dari penderitaan. Para karuna kata, etimologis berkaitan dengan karma dan kriya
menunjukkan bahwa pada akhirnya bukan hanya perasaan empati, tapi motivasi
untuk melakukan sesuatu untuk
meringankan penderitaan dunia.
ü Awal Praktek
Renungkan aspek
kesulitan dalam hidup Anda, baik fisik maupun emosional. Bersedia untuk
mencintai diri sendiri bahkan saat Anda berjuang dan menderita.
ü Dasar Praktek:
Seperti di atas.
ü Para Frase:
Boleh saya bebas dari penderitaan.Bolehkah saya menahan diri dengan
kelembutan dan perawatan. Boleh Saya bebas dari penderitaan yang disebabkan oleh
keserakahan, rasa takut marah, dan kebingungan. Boleh saya mengalami kemudahan
tubuh dan pikiran.
ü The Sequence
Tradisional Karuna Bhavana:
Seperti di
atas. Anda mungkin ingin dibuat dengan: Semoga lapar diberi makan, semoga tidak
dicintai dicintai; semoga dipenjara dibebaskan. Semoga semua makhluk di
mana-mana bebas dari penderitaan.
Dalam meditasi banyak cara untuk melakukannya namun yang
sering dilakukan adalah dengan cara duduk. Dengan cara :
1.
Kaki
Posisis
paling baik adalah posisi vajra atau posisi teratai Penuh, atau sesuai dengan
kemampuan anda sendiri. Senyaman anda sendiri.
2.
Lengan
Letakkan
tangan anda dengan lemas dibawah pusar, tangan kanan diatas yang kiri, telapak
menghadap keatas.
3.
Punggung
Punggung
adalah bagian terpenting, punggung harus tegak lurus keatas, tidak tegang dan
merasakan relaks. Seakan akan tulang punggung anda merupakan setumpuk uang
logam.
4.
Mata
Praktisi
baru sering merasa lebih mudah berkonsentrasi dengan menutup mata.
5.
Rahang Gigi
Rahang
gigi anda harus dilemaskan dan biarkan sedikit jarak antara gigi atas dan
bawah, tidak dirapatkan. Mulut anda juga harus rileks bibir tertutup dengan
lembut.
6.
Kepala
Leher
anda harus agak tegak (Sesuai dengan Posisi rileks anda) jika kepala terlalu
keatas mungkin anda atau pikiran anda akan melayang-layang.
Hal yang perlu diperhatikan dalam meditasi ini adalah
kondisi batin anda :
Ø Jangan
berharap apa pun.
Ø Jangan tegang.
Ø Jangan tergesa-gesa.
Ø Jangan melekat
pada apa pun dan jangan menolak apa pun.
Ø Terimalah apa saja
yang muncul.
Ø Biarkan berlalu.
Ø Bersikaplah baik
terhadap diri Anda sendiri.
Ø Selidikilah sendiri.
Ø Jangan merenung/menerawang, cukup amati saja.
Ø Pandanglah masalah sebagai tantangan.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Meditasi adalah membiasakan diri kita agar senantiasa
mempunyai sikap yang positif, realitas, dan konstruktif. Dengan bermeditasi
kita akan dapat membangun kebiasaan baik dari pikiran kita. Meditasi dilakukan
dengan pikiran, artinya meskipun kita duduk dengan sikap sempurna
melaksanakannya meditasi dalam waktu yang sukup lama. Namun pikran berlari
kesana kemari dengan liarnya.
Dalam buku meditasi dikatakan bahwa meditasi adalah suatu
bentuk aktifitas kesadaran mental ini melibatkan salah satu bagian dari pikiran
untuk mengamati, menganalisis, dan berhadapan dengan bagian yang lain dari
pikiran kita. Meditasi juga berasal dari bahasa latin meditatio, artinya hal
bertafakur, hal merenung; memikirkan, mempertimbangkan; latihan, persiapan.
Dalam bahasa Pali atau Sansekerta, meditasi disebut sebagai
Samadhi. Kata Samadhi dinyatakan Buddha dalam khotbah pertamanya
Dhammacakkapattana sutta. Kata Samadhi berasal dari kata sam-a-dha yang artinya
menyatukan atau konsentrasi, yang berkaitan dengan keadaan bathin tertentu.
Kata itu merupakan kata teknis yang berarti keadaan batin dan cara untuk
mencapai keadaan batin tersebut.
Meditas belas kasih bertujuan untuk memurnikan hati dan
fikiran, pola pkir dan memberikan tekanan kebahagiaan terhadap orang yang
melakukannya, Karena meditasi ini mengembangkan belas kasih atau rasa kasihan
kepada makhluk lain apa bila melakukan hal yang tidak baik atau membuat orang
ata makhluk lain celaka.
B. SARAN
Semoga dengan pelaksanaan
meditasi karuna Bhavana akan membawa semua makhluk memiliki kasih sayang dan
belas kasih kepada semua makhluk yang menderita.
DAFTAR PUSTAKA
Sayadaw U Silananda. Satu-Satunya Jalan Empat Landasan
Perhatian Murni. 2005. Yayasan Penerbit Karaniya
McDonald,
Katbleen. Meditasi Sebuah Petunjuk
Praktis. 2008. Karniya. Jakarta
Belum ada tanggapan untuk "MEDITASI PERENUNGAN TERHADAP BELAS KASIH (buddha)"
Post a Comment