1. Lihat-lihat foto
Kita tidak bisa menulis cerita dalam bahasa Perancis, jika kita tidak
bisa bahasa Perancis. Begitu juga dengan foto: kita tidak bisa
menyampaikan cerita melalui foto kita jika kita tidak menguasai
komunikasi visual.
Sumber : https://blajarmotret.wordpress.com/2012/04/30/kumpulan-tips-pendek-untuk-membuat-foto-yang-lebih-bagus/
Salah satu cara belajar bahasa visual adalah dengan melihat foto-foto
orang lain. Perhatikan foto mana saja yang Anda anggap cukup bagus
untuk Anda pajang di rumah. Amati dan pelajari foto tersebut secara
visual: warna, tone, garis, komposisi, hingga muatan emosi yang
terkandung. Bayangkan kira-kira bagaimana objek foto tersebut terlihat
di dunia nyata? Apakah anda kira-kira akan memutuskan untuk memotret
obyek tersebut jika melihat hal yang sama di dunia nyata (yang belum
tentu terlihat sebagus itu)?
Begitu juga dengan tips-tips berikutnya. Bayangkan, fotografer dari
foto yang Anda sukai itu, mempraktekkan tips-tips yang mana saja?
2. Jangan langsung memotret. Pilih angle yang cocok.
Saat kita melihat sesuatu yang ingin kita foto, seringkali kita
langsung mengangkat kamera, membidik, dan memotret. Sebelumnya, coba
lihat obyeknya dulu, dan situasi sekelilingnya. Cahaya datang dari arah
mana? Apakah ada sudut lain yang akan membuat obyeknya tampak lebih
menarik? Mungkin Anda perlu memutari obyek, menjauhi atau mendekati,
jongkok atau mengangkat kamera ke atas kepala.. Mungkin obyek akan
terlihat lebih menarik di sebelah pohon, daripada di depan pohon
(misalnya). Jelajahi semua kemungkinan dulu sebelum memotret :)
Begitu pula dengan foto-foto yang Anda sukai (di poin nomer satu).
Apa efek angle yang dipilih fotografer terhadap foto? Apakah
fotografernya kira-kira memotret sambil berdiri, atau jongkok, atau
memanjat pohon? Jika Anda dihadapkan pada obyek yang sama, apakah akan
terpikir untuk mengambil angle yang sama? :)

Mungkinkah saya memotret foto ini sambil berdiri?
3. Tentukan apa yang tidak perlu difoto
Banyak foto yang menjadi lemah karena banyak hal-hal tidak perlu
dalam foto yang mengalihkan perhatian. Tentukan apa yang ingin Anda
sampaikan/ceritakan melalui foto Anda, pilih apa yang Anda perlukan,
lalu ‘buang’ sisanya (antara lain dengan memilih angle lain, seperti
poin sebelumnya).

Ada
potongan toko lain di sisi kiri frame, yang tidak perlu, bahkan
mengganggu. Setelah potongan tersebut di-crop, foto menjadi lebih kuat.
4. Pilih momen yang tepat. Tunggu, bahkan ramalkan saat yang tepat untuk memotret.
Jika Anda melihat sepasang kakek-nenek sedang duduk dan bercengkerama
dengan mesra, imajinasi Anda mungkin dengan cepat mengenali hal tersebut
sebagau cerita yang menarik untuk disampaikan. Tapi, secara visual,
belum tentu.
Cerita yang tersampaikan lewat foto hanyalah apa yang tampak di foto.
Jika Anda memotret saat mereka berdua sedang tertawa bersama, tentu
ceritanya akan berbeda dibanding saat mereka sedang terdiam. Saat mereka
saling menatap, tentu akan berbeda dibanding saat salah satunya sedang
menutup mata (bahkan kalau hanya berkedip selama sepersekian detik).
Ramalan (via perkiraan, bukan via mistis!) dan antisipasi pun terkadang
diperlukan. Kalau perlu, gunakan burst mode untuk menambah kemungkinan
Anda menangkap momen yang tepat.
Cukup sekian dulu, semoga dapat disambung lagi lain kali, jika ada yang terpikirkan :)
Kalau ada masukan atau koreksi, dipersilakan :)
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Kumpulan tips pendek untuk membuat foto yang lebih bagus"
Post a Comment