Asta Dasa Kotamaning Prabu atau 18 ilmu kepemimpinan Jawa dari jaman keemasan Kerajaan Majapahit di bumi Nusantara ini. Ke-18 prinsip-prinsip kepemimpinan
Wijaya, artinya seorang pemimpin harus mempunyai jiwa yang tenang, sabar dan bijaksana serta tidak lekas panik dalam menghadapi berbagai macam persoalan karena hanya dengan jiwa yang tenang masalah akan dapat dipecahkan;
Mantriwira, artinya seorang pemimpin harus berani membela dan menegakkan kebenaran dan keadilan tanpa terpengaruh tekanan dari pihak manapun;
Natangguan, artinya seorang pemimpin harus mendapat kepercayaan dari masyarakat dan berusaha menjaga kepercayaan yang diberikan tersebut sebagai tanggung jawab dan kehormatan;
Satya Bakti Prabu, artinya seorang pemimpin harus memiliki loyalitas kepada kepentingan yang lebih tinggi dan bertindak dengan penuh kesetiaan demi nusa dan bangsa;
Wagmiwak, artinya seorang pemimpin harus mempunyai kemampuan mengutarakan pendapatnya, pandai berbicara dengan tutur kata yang tertib dan sopan serta mampu menggugah semangat masyarakatnya;
Wicaksaneng Naya, artinya seorang pemimpin harus pandai berdiplomasi dan pandai mengatur strategi dan siasat;
Sarjawa Upasama, artinya seorang pemimpin harus rendah hati, tidak boleh sombong, congkak, mentang-mentang jadi pemimpin dan tidak sok berkuasa;
Dirosaha, artinya seorang pemimpin harus rajin dan tekun bekerja, pemimpin harus memusatkan rasa, cipta, karsa dan karyanya untuk mengabdi kepada kepentingan umum;
Tan Satresna, maksudnya seorang pemimpin tidak boleh memihak/pilih kasih terhadap salah satu golongan atau memihak saudaranya, tetapi harus mampu mengatasi segala paham golongan, sehingga dengan demikian akan mampu mempersatukan seluruh potensi masyarakatnya untuk mensukseskan cita-cita bersama;
Masihi Samasta Buwana, maksudnya seorang pemimpin mencintai alam semesta dengan melestarikan lingkungan hidup sebagai karunia dari Tuhan/Hyang Widi dan mengelola sumber daya alam dengan sebaik-baiknya demi kesejahteraan rakyat;
Sih Samasta Buwana, maksudnya seorang pemimpin dicintai oleh segenap lapisan masyarakat dan sebaliknya pemimpin mencintai rakyatnya;
Negara Gineng Pratijna, maksudnya seorang pemimpin senantiasa mengutamakan kepentingan negara dari pada kepentingan pribadi ataupun golongan, maupun keluarganya;
Dibyacita, maksudnya seorang pemimpin harus lapang dada dan bersedia menerima pendapat orang lain atau bawahannya;
Sumantri, maksudnya seorang pemimpin harus tegas, jujur, bersih dan berwibawa;
Nayaken Musuh, maksudnya dapat menguasai musuh-musuh, baik yang datang dari dalam maupun dari luar, termasuk juga yang ada di dalam dirinya sendiri;
Ambek Parama Arta, maksudnya seorang pemimpin harus pandai menentukan prioritas atau mengutamakan hal-hal yang lebih penting bagi kesejahteraan dan kepentingan umum;
Waspada Purwa Arta, maksudnya seorang pemimpin selalu waspada dan mau melakukan mawas diri untuk melakukan perbaikan;
Prasaja, artinya seorang pemimpin supaya berpola hidup sederhana, tidak berfoya-foya atau serba gemerlap.
Sumber Gambar
https://encrypted-tbn2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTgFNGx5ARD7vgwu5T8BXf4m_JO2xoEX42l1jXK8cyJ9LaHr1tN
Belum ada tanggapan untuk "Asta Dasa Kotamaning Prabu"
Post a Comment